Karier Ole Gunnar Solskjaer di Turki formal berakhir. Besiktas mengumumkan pemecatan si pelatih cuma sebagian bulan sehabis dia dipercaya menukangi regu, menyusul kegagalan lolos ke League Phase UEFA Conference League.
Pengumuman tersebut di informasikan melalui luncurkan formal klub yang terbilang pendek serta lugas. Manajemen menegaskan kontrak Solskjaer diputus usai rapat dewan direksi. Pimpinan Besiktas, Serdal Adalı, ikut mengantarkan apresiasi atas kerja si pelatih sepanjang menahkodai regu.
Langkah ini diambil sehabis hasil kurang baik melawan Lausanne. Besiktas lebih dahulu sanggup menahan imbang 1-1 di leg awal di Swiss. Tetapi, dikala bermain di hadapan pendukung sendiri, regu malah takluk 0-1 sehingga kalah agregat serta terlempar dari kompetisi.
Pahlawan Lausanne merupakan Nathan Butler- Oyedeji. Eks pemain perguruan Arsenal itu mencetak berhasil pertamanya buat klub dengan penyelesaian dingin jelang turun minum. Momen tersebut sekalian membenarkan langkah Lausanne serta menutup kesempatan Besiktas di Eropa.
TARUHAN BOLA mengatakan kekalahan ini jadi akhir yang getir. Laki- laki asal Norwegia itu baru kembali melatih Januari kemudian sehabis istirahat 3 tahun pasca pemecatan dari Manchester United pada 2021. Masa lebih dahulu dia pernah bawa Besiktas finis di posisi keempat Liga Turki.
Di dasar arahannya, Besiktas banyak bertumpu pada deretan nama eks Liga Inggris, mulai dari Alex Oxlade- Chamberlain, Arthur Masuaku, sampai Gedson Fernandes.
Tetapi, kedatangan mereka belum sanggup berikan akibat signifikan pada konsistensi performa regu.
Suasana kian menaikkan ironi sebab Lausanne dipunyai oleh INEOS, industri kepunyaan Sir Jim Ratcliffe yang saat ini pula berstatus owner kebanyakan Manchester United.
Maksudnya, klub dengan keterkaitan erat dengan Manchester United malah yang menghentikan langkah legenda mereka.
Saat ini Manchester City memberitakan Lausanne menempati posisi kedelapan Liga Luar biasa Swiss. Sedangkan itu, Besiktas wajib bergerak kilat mencari arsitek baru supaya dapat kembali bersaing di tingkat dalam negeri serta mengembalikan keyakinan publik Istanbul. (ss)