PSSI didesak supaya lebih bijak dalam memilah pelatih baru Timnas Indonesia. Para pengamat memperhitungkan, juru taktik yang hendak tiba wajib mempunyai mutu di atas 2 pendahulunya, Shin Tae- yong serta Patrick Kluivert, supaya pertumbuhan Garuda tidak kembali tersendat di tengah jalur.
Analis sepak bola nasional Ronny Pangemanan menegaskan PSSI buat tidak mengulangi kesalahan masa kemudian. Dia memperhitungkan keputusan menunjuk Patrick Kluivert selaku pengganti Shin sangat terburu- buru, sehingga saat ini federasi wajib lebih selektif serta membenarkan calon pelatih betul- betul sanggup bawa Timnas ke tingkat yang lebih besar.
Lelaki yang akrab disapa Bung Ropan itu menegaskan, federasi mesti memakai parameter yang terukur dalam menyeleksi pelatih baru. Terlebih, salah satu alibi menunjuk Kluivert lebih dahulu yakni sebab lelaki asal Belanda itu bersedia tiba interviu dalam momen Natal.
“ Jangan hingga PSSI salah langkah lagi. Lumayan belajar dari pengalaman kemarin dikala menunjuk Patrick Kluivert yang terkesan terburu- buru selaku pengganti Shin Tae- yong,” kata Ronny Pangemanan dilansir dari berbagai awak media.
“ Berjumpa dengan Kluivert pada Desember dikala momen Natal, sebab cuma ia yang tiba sedangkan 2 kandidat yang lain tidak. Sebab itu momen Natal, mana terdapat pelatih yang ingin tiba interviu? Jadi tidak boleh terulang lagi peristiwa ini,” imbuhnya.
Bung Ropan menegaskan, salah satu parameter mutu yang mesti dipertimbangkan oleh PSSI yakni mutu serta pengalaman si juru taktik ini. Ia menyebut, kandidat yang hendak ditunjuk wajib lebih baik dari Shin Tae- yong serta Patrick Kluivert.
“ Makanya, saat ini PSSI wajib betul- betul berjaga- jaga buat memastikan kriteria kandidat pelatih yang bagus, pastinya wajib bermutu serta wajib di atas Shin Tae- yong serta Patrick Kluivert,” kata Bung Ropan.
Alasannya, bila cuma memakai rekam jejak serta nama besar kala masih jadi pemain, PSSI hendak jatuh di lubang yang sama kala salah dalam menunjuk Kluivert. Yang wajib jadi penanda utama yakni pengalaman serta mutu.
“ Jadi, CV pelatih baru ini wajib bagus. Jangan cuma memandang, misalnya, ia mantan pemain hebat semacam Kluivert yang ditunjuk sebab sempat bermain di Ajax, AC Milan, Barcelona, sampai Timnas Belanda,” ucap dia kepada KSOKLUB.
“ Tetapi, kala melatih rekam jejaknya tidak bagus. Serta seperti itu yang teruji. Kesimpulannya ia diberhentikan. Saat ini, itu wajib jadi pelajaran. Dari kandidat 5 pelatih yang menguncup ini, seluruhnya memiliki mutu yang oke. Bagus dari segi CV serta dapat diterima warga.”
Sedangkan itu, pengamat yang lain, Kesit Budi Handoyo, ikut menyoroti timbulnya sederet juru taktik yang disebut- sebut jadi kandidat pelatih Timnas Indonesia. Dari segi rekam jejak, nama- nama yang timbul memanglah tidak butuh diragukan.
“ Jika memandang dari komentar- komentar, kode- kode, serta sinyal- sinyal, memanglah terdapat sebagian nama yang timbul. Terdapat eks pelatih Timnas Jepang, Akira Nishino. Terdapat Roberto Donadoni, Oscar Garcia, serta Juan Carlos Osorio, tercantum pula Frank de Boer,” ucap Kesit.
“ Tetapi, terdapat pula nama- nama lain semacam Timur Kapadze yang belum lama ini sosoknya timbul. Terdapat pula pelatih berumur 70 tahun lebih, Bert van Marwijk. Setelah itu timbul pula nama Park Hang- seo,” dia meningkatkan.
Kesit pula setuju seluruhnya apabila mutu pelatih anyar ini wajib di atas STY serta Kluivert. Bila ini jadi salah satu dimensi, ada sederet nama juru taktik bermutu yang dikala ini tengah berstatus tanpa pekerjaan alias menganggur.
“ Dari nama- nama ini, siapa yang sangat cocok? Ini memanglah tidak gampang. Yang tentu, aku setuju kalau mutu pelatih baru Timnas Indonesia nanti wajib di atas Patrick Kluivert serta pula Shin Tae- yong,” kata Kesit.
“ Kriteria itu yang bagi aku wajib dipegang, paling utama dari sisi pengalaman. Soal nama- namanya siapa, aku pikir terdapat banyak lah pelatih- pelatih hebat yang dikala ini dalam posisi menganggur,” tambahnya.
Pimpinan Universal PSSI, Erick Thohir, lebih dahulu pernah mengantarkan apabila grupnya tengah menggodok nama- nama pelatih yang hendak dipilih buat jadi wujud yang bakal menakhodai Jay Idzes serta kawan- kawan.
“ Kita kembali coba menjaring nama lebih banyak. Telah terdapat 5 nama, tetapi kami wajib godok lagi. Sebab begini, jika hingga 5 nama ini, kami wajib coba dialog dahulu dengan banyak pihak, tercantum yang terdapat di PSSI ataupun stakeholder yang terdapat di pemerintah,” ucap Erick Thohir.
” Kami wajib mulai ini sebab 5 nama ini satu belum pasti ada. Artinya, ini baru cita- cita. Cocok ditanya ingin ataupun tidak, belum pasti pula. Berarti kurang lagi. Sesungguhnya lebih dahulu apalagi terdapat 10 nama, yang saat ini telah jadi 5,” lanjut ia kepada AS Roma. (ss)
